Keutamaan Bekerja

Bekerja adalah bagian dari fitrah kemanusiaan yang mulia. Dalam pandangan kemanusiaan, bekerja bukan sekadar upaya mencari nafkah, tetapi juga bentuk aktualisasi diri, kontribusi sosial, dan pemenuhan tanggung jawab terhadap keluarga serta masyarakat. Melalui kerja, seseorang menunjukkan jati diri, martabat, dan perannya sebagai bagian dari peradaban yang terus bergerak. Pekerjaan yang dilakukan dengan niat baik dan cara yang benar menjadi jalan untuk menjaga harga diri dan membangun kehidupan yang lebih layak.

Dalam perspektif syariah Islam, bekerja memiliki kedudukan yang sangat agung. Islam memandang pekerjaan sebagai bagian dari ibadah, selama dilakukan dengan niat yang benar, cara yang halal, dan hasil yang bermanfaat. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri lebih baik daripada meminta-minta, bahkan beliau sendiri adalah seorang pedagang sebelum menerima wahyu. Al-Qur’an pun menyebutkan bahwa manusia hendaknya “bertebaran di muka bumi” setelah shalat Jumat untuk mencari karunia Allah (QS. Al-Jumu’ah: 10), menegaskan bahwa bekerja adalah bentuk penghambaan yang aktif kepada-Nya.

Lebih dari itu, bekerja dalam Islam juga berarti memberikan manfaat bagi sesama. Prinsip “khairunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya) menjadi ruh dalam setiap aktivitas profesional. Dengan demikian, bekerja bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tapi juga tentang keberkahan kolektif — membangun masyarakat yang adil, produktif, dan saling menolong dalam kebaikan. Inilah yang menjadikan kerja sebagai ladang pahala sekaligus jalan membangun dunia dengan nilai-nilai langit.

Mohon maaf, saat ini belum ada lowongan pekerjaan.

Sabar yaa Sahabat...!